Asal-usul Nama Indonesia
Kita semua pasti sudah tahu bahwa Indonesia telah merdeka sejak 17 Agustus 1945, kita pasti juga sudah tahu bahwa sejak itulah bangsa kita secara resmi menjadi negara yang berdaulat penuh dan lepas dari penjajahan asing (baca juga: negara yang pernah menjajah Indonesia). Namun tahukah anda darimana nama Indonesia berasal?
Sejak zaman kuno, wilayah kepulauan antara Indocina dan Australia telah dikenal oleh banyak bangsa di dunia dengan berbagai nama. Orang-orang Yunani menyebut kepulauan-kepulauan ini dengan nama Aurea Chersonnesus. Catatan dari Tionghoa menyebut tanah air kita dengan nama Nan Hai. Bangsa India menyebutnya dengan nama Dwipantra yang berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya kepulauan tanah seberang. Para saudagar dan ahli-ahli geografi dari bangsa Arab pernah menulis tentang wilayah kepulauan ini dan mereka menyebutnya dengan nama Zabaq atau Sribuza, wilayah tersebut tidak lain adalah kerajaan Sriwijaya yang menguasai hampir seluruh Nusantara. Sementara itu pada masa penjajahan Belanda, kepulauan Nusantara mempunyai nama resmi yaitu Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda).
Pada masa Kerajaan Majapahit, pulau-pulau diluar Jawa sering disebut dengan nama Nusantara. Istilah Nusantara dapat ditemukan pada kitab Paraton, yaitu sebuah naskah kuno peninggalan Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19. Kata Nusantara sendiri dapat diartikan sebagai serangkaian pulau-pulau yang saling berhubungan.
Nama Indonesia sendiri untuk pertama kalinya muncul pada tahun 1847 yang disinggung dalam sebuah majalah tahunan yang terbit di Singapura yaitu Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA). Majalah tersebut dikelola oleh James Richardson Logan, seorang sarjana hukum dari Universitas Edinburg, Skotlandia. Pada salah satu artikel dalam majalah JIAEA tersebut, diusulkanlah nama Indunesia dan Melayunesia sebagai pengganti nama Hindia karena penyebutan nama Hindia sering rancu dengan penyebutan nama India. Namun nama Malayunesia pada akhirnya lebih populer dari pada Indunesia karena penduduk di Hindia Belanda masih termasuk dalam rumpun Melayu, selain itu kata Indunesia pada saat itu juga sering digunakan untuk menyebut wilayah Srilanka.
Nama Indonesia kembali muncul pada tahun 1884 ketika seorang guru besar etnologi dari Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian menerbitkan buku yang berjudul Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu) yang memuat tentang hasil penelitiannya ketika berada di Nusantara pada tahun 1864 sampai 1880. Buku karya Adolf Bastian itu pulalah yang mempopulerkan nama Indonesia dikalangan sarjana Belanda.
Sementara itu di dalam negeri, istilah Indonesia pertama kali digunakan secara politis pada tahun 1908 oleh sebuah organisasi pelajar Indonesia yang ada di Belanda bernama Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia). Istilah indonesia juga digunakan pada saat kongres pemuda II pada tahun 1928 yang mengasilkan poin-poin penting tentang persatuan Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang, istilah Hindia-Belanda yang digunakan pada masa penjajahan Belanda untuk menyebut kepulauan-kepulauan Nusantara diganti dengan nama Indonesia. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, lahirlah sebuah negara merdeka dengan nama Indonesia yang diproklamasikan oleh Sukarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia.